Isra’ yaitu perjalanan Nabi
Muhammad Saw yang diatur oleh Allah Swt dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsa.
Mi’raj yaitu perjalanan Nabi Muhammad
Saw yang diatur oleh Allah Swt dari
Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha.
Jadi, Isra’ Mi’raj adalah kekuasaan
Allah Swt memperjalankan hambanya (Nabi Muhammad Saw) dari Masjidil Haram di
kota Mekah sampai ke Masjidil Aqsa di
Yerusalem pada malam hari, kemudian dilanjutkan sampai ke langit ketujuh
(Sidratul Muntaha).
A. latar
belakang Isra’ Mi’raj
Firman Allah
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ
لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚإِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya :
Mahasuci (Allah), yang telah
memperjalankan Hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan
kepada-Nya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha
Melihat.” (Qs. Al-Israa:1).
Setelah menjadi Rasul, Nabi Muhammad
Saw semakin giat berdakwah. Beliau makin pula banyak tantangan dan ancaman yang
datang. Nabi semakin cemas dan khawatir akan keberhasilan dakwahnya. Setiap
kali Nabi merasa cemas dan khawatir Allah selalu menenangkan hati beliau, dengan menurunkan
wahyu-wahyu-Nya.
Kala itu Rasulullah mendapat ujian
yang sangat berat, yakni dua orang terdekat beliau yang selalu membela baliau
telah wafat. Baru saja paman Abu Thalib bin Abdul Muthalib meninggal. Tiga hari
kemudian istri beliau, yakni Khadijah ra. Telah dipanggil Sang Khaliq. Baliau benar-benar
berduka. Kaum muslimin juga merasakan sedih sekali. Reaksi kafir Quraisypun
semakin keras memusuhi Nabi Saw.
Dalam keadaan seperti itu, Allah swt.
Mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput beliau. Pada malam tanggal 27 Rajab
tahun 621 M Rasulullah sedang duduk merenung di serambi masjid. Datanglah
Jibril mendekati beliau dan mengajaknya untuk melakukan perjalanan jauh, yakni
isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan mi’raj ke langit ketujuh.
Allah swt. Tuhan Yang Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana selalu menolong dan menghibur di saat Nabi merasa sedih dan risau. Allah bermaksud
menunjukkan tanda-tanda kekuasaan dan kebenaran-Nya. Sehingga beliau tak perlu
cemas atau risau. Peristiwa yang akan dialami Nabi kali ini sangat menakjubkan.
Kejadiannya sulit diterima akal biasa. Hanya orang beriman yang dapat
mempercayainya.
B. Persitiwa
penting dalam isra’ mi’raj
Isra’ mi’raj terjadi pada tanggal 27
Rajab tahun 621 M, yaitu 3 tahun sebelum hijrah.
1. perjalanan
isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsa
a.
Nabi Muhammad Saw. mengendarai Buraq yang dibawa Malaikat Jibril dari Surga.
b.
Dalam perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat di
Madinah, Jibril mnjelaskan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa di tempat inilah
kelak Nabi Muhammad Saw berhijrah.
c.
Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw turun untuk
salat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS berbicara
langsung dengan Allah swt.
d.
kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. berhenti
untuk melaksanakan salat sunnah 2 rakaat lagi di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa
AS lahir.
e.
Dalam perjalanan, Nabi Muhammad Saw. mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat
bermakna.
2. Perhjalanan Mi’raj dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh
(Sidratul Muntaha)
Setelah melaui perjalanan dari langit
pertama hingga langit ketujuh, Nabi Muhammad Saw. kemudian melanjutkan
perjalanan tnpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Pada saat itulah Nabi Muhammad
Saw. menerima perintah salat langsung dari Allah swt.
Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa
maksud isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw adalah agar Allah swt. Memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran-Nya.
Peristiwa yang
dialami Rasulullah ketika menjalankan isra’ dan mi’raj
1. Bertemu dengan Jin
Ifrid
2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-hentinya menuai
(memanen) hasil tanamannya. Sebagai gambaran bagi orang yang berjuang dalam
membela agama Allah. Amal mereka diipatkan gandakan sampai 700 kali
3. Nabi Muhammad Saw. mencium bau harum. Jibril menjelaskan bahwa
bau tersebut adalah bau dari kuburan Mashithah beserta keluarganya yang dibunuh
oleh Raja Fir’aun karena tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah
swt.
4. gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang berzina. Nabi
diperlihatkan ada beberapa orang yangsedang membawa daging, dan disebelah
orang-orang itu terdapat daging yang sudah membusuk, kemudian orang-orang itu
membuang daging yang dibawanya dan mengambil daging yang sudah membusuk.
5. gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka makan riba. Nabi
diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat besar sehingga sukar untuk
berjalan.
6. gambaran dosa dan hukuman
bagi orang yang suka berdusta dan membicarakan keburukan orang lain. Nabi
diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri, setelah lidahnya
terpotong kemudian tersambung kembali, begitu seterusnya berulang-ulang.
7. kemudian Nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para
malaikat penjaga neraka. Wajahnya menakutkan, tidak tersenyum dan tidak
memperlihtkan keramahan dan kelembutan sedikitpun.
Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam
perjalanan isra’ mi’raj tersebut. Hal ini merupakan peringatan agar manusia
jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa pasti akan ada balasannya.
Manusia hendaknya selalu berbuat baik. Karena sekecil apapun kebaikan akan ada
pahalanya.
Selama perjalanan isra’ dan mi’raj Nabi Saw. selalu ditemani dan
dipandu oleh Jibril As. Namun ketika hendak naik Ke Sidratul Muntaha , Jibril
tidak lagi menemani beliau. Beliau harus naik sendiri untuk menjemput perintah
langsung Sang Khaliq, Yakni perintah salat lima waktu yang wajib dilaksanakan
oleh beliau dan seluruh Umat Islam.
Setelah menerima perintah
itu, Nabi kembali ke Mekah bersama Jibril AS. Nabi tiba kembali di tempat, pada
malam itu juga. Sebuah perjalanan yang hanya dapat terjadi atas qudrat dan
iradat-Nya. Subhanallah.
Sikap Rasulullah setelah kembali dari isra’ mi’raj yaitu Rasulullah
harus segera menyampaikan perintah slat yang baru saja diterima kepada umatnya.
Beliau merasa cemas akan sikap kaumnya. Apakah mereka akan bisa menerima kebenaran
peristiwa yang dialaminya. Sementara kejadian yang dialaminya memang sangat
luar biasa. Beliau berpikir bagaimana menyampaikan berita itu kepada umatnya.
Rasulullah yang bersifat
tabligh akan selalu menyampaikan setiap wahyu Allah kepada umatnya. Beliau tak
akan menyimpan wahyu itu meskipun berat tantangan yang akan dihadapinya. Beliau
menceritakan peristiwa isra’ mi’raj dihadapan orang-orang Quraisy.
Ternyata benar kebanyakan penduduk Quraisy tidak percaya akan
kebenaran peristiwa isra’ mi’raj. Bahkan mereka banyak yang menganggap Nabi
telah gila. Dalam kondisi seperti itu, Abu Bakar datang membesarkan hati Nabi.
Ia membenarkan dan mempercayai semua cerita Nabi.
Sebagai seorang yang beriman anak-anak harus percaya dan yakin akan
kebenaran peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw.
C.
Perintah Salat Lima Waktu
Seperti
telah kamu ketahui, bahwa salat lima waktu merupakan perintah Allah,
hasil Rasulullah menjalani isra’ mi’raj. Perintah salat ini memiliki suatu
keistimewaan dibanding dengan perintah wajib yang lain. Keistimewaan salat lima
waktu salah satunya adalah bawha salat lima waktu merupakan perintah langsung
Allah swt. Kepada Nabi Muhammad Saw tanpa perantara Malaikat Jibril. Ketika
dimi’rajkan ke Sidratul Muntaha. Nabi mendapat perintah melaksanakan salat.
Semula, perintah salat dalam sehari semalam adalah 50 kali sebagaimana
diwajibkan atas umat sebelumnya. Namun Allah memberikan keringanan kepada Nabi
Muhammad Saw. dan umatnya, sehingga perintah salat hanya diwajibkan lima waktu
dalam sehari-semalam. Namun pahala dan keutamaannya tidak kurang dari lima
puluh kali.
Salat lima waktu merupakan salah satu
Rukun Islam. Setiap muslim yang berakal dan sudah balig wajib melaksanakannya
dengan tertib. Salat menjadi tiang agama. Orang yang menegakkan salat berarti
menegakkan agama. Orang yang meninggalkan salat berarti merobohkan agama. Orang
yang meninggalkan sakat sekali saja, maka namanya akan dicatat di pintu neraka,
sampai ia lakukan kembali (qada) salat itu.
salat menjadi amal ibadah yang sangat penting.
Amal perbuatan manusia yang kelak akan dihisab pertama pada “hari
perhitungan”(Yaumul Hisab) adalah salat. Jika seseorang baik dan sempurna
ibadah salatnya, maka akan dinilai baik semua amal ibadahnya.
D.
Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj
Ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dan nasihat dalam
kehidupan sehari-hari dari peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw
diantaranya adalah:
1. kita harus menyakini bahwa apapun yang Allah swt. Kehendaki bisa
terjadi, karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu manusia
tidak boleh sombong, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. walaupun
seorang pemimpin, Nabi tidak sombong.
2. kita wajib taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kita
harus dibuktikan dengan ibadah. Ibadah
yang utama dalam Islam adalah menegakkan salat. Perintah salat diterima
langsung oleh Nabi Muhammad Saw dari Allah swt. Pada peristiwa isra’ mi’raj.
3. kita harus mencintai dan bangga kepada Nabi Muhammad Saw karena
bukan hanya Nabi-Nya umat islam, tetapi beliau juga pemimpin umat seluru dunia.
Isra’nya Nabi dimulai dari kota Mekah menuju Yerusalem membuktikan bahwa Nabi
dicintai oleh bangsa yang bukan Orang Arab saja, tapi juga sampai diluar Arab.
Wilayah yang pada waktu itu merupakan pusat kekuasaan Yahudi dan Nasrani-pun
tetap menerima dan menghormati Nabi Muhammad Saw.
4. kita harus membuktikan bahwa besarnya Islam bukan karena
kekuasaan, tetapi karena dakwah yang disampaikan dengan hikmah penuh
kelembutan, kasih sayang dan dengan suri tauladan.
Nabi
Muhammad Saw ketika berdakwah selalu memberi contoh yang baik, membangun
kepribadian Umat, tegas dalam hal Aqidah, dan penuh kasih sayang pada semua
umat, walaupun bukan Umat Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar