Boucing Smiley Star

Rabu, 20 Desember 2017

rangkuman materi al qur'an

Al-Qur;an Hadist Kelas 4 Semester 1

Pelajaran 1
Surah An-Nasr
  • Surat madaniyah
  • Surat ke-110
  • Ada 3 Ayat
  • Diturunkan setelah surah At-Taubah
  • Tentang pertolingan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Bersama sahabat. Pertolongan itu berupa kemenangan menaklukan Kota Mekah.
  • Pasukan muslimin memasuki Kota Mekah dipimpin oleh Khalid bin Walid.
  • Rasulullah SAW memasuki Kota Mekah dengan 10.000 tentara
  • Keadaan Kota Mekah sebelum Fathu Makkah adalah penuh dnegan berhala.
  • Setelah kemenangan Rasulullah atas Kota Mekah, manusia masuk ke dalam agama Allah SWT dengan bebrondong-bondong.
  • Nabi Muhammad berjuang di Mekah selama 13 tahun dan di Madinah selama 10 tahun
  • Terjemahan surah an-Nasr : (1)Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (2) dan engkau melihat manusia berbonding-bondong masuk agama Allah (3) maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmudan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat.
Pelajaran 2
Surah Al-Kausar
  • Surah ke-108
  • Ada 3 ayat.
  • Surah Makkiyah
  • Al-Kausar berarti kenikmatan yang banyak
  • Manusia harus bersyukur atas nikmat.
  • Cara mensyukurinya adalah dengan melaksanakan salat dan berkurban.
  • Orang yang membenci Nabi Muhammad SAW, akan terputus dari nikmat Allah SWT.
  • Orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW akan selalu mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
  • Nama Al-Kausar diambil dari nama sebuah telaga di surga.
  • Al-Kausar diturunkan sebagai penghibur hati Nabi Muhammad SAW karena kematian putranya yang bernama Hasan
Pelajaran 3
Surah Al-Adiyat
  • Termasuk surah Makkiyah.
  • Surah ke-100/
  • Ada 11 ayat
  • Berarti kuda perang yang berlari kencang
  • Nama al-adiyat diambil dari ayat pertama

Pelajaran 4
Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin
  • Belajar ilmu tajwid adalah fardu kifayah. Agar terhindar dari kesalahan dalam membacanya.
  • Izhar Halqi (jelas atau terang) membacanya jelas tanpa dengung. Nun mati atau tanwin bertemu dengan hurud hamzah, Ha, kha, 'aim, gain dan ha.
  • Ikhfa Haqiqi (samar) nun mati atau tanwin bertemu dengan  huruf
  • Bacaan ikhfa dibagi menjadi 3
  1. Ikhfa ab'ad = jauh sengaunya jika nun mati atau tanwin bertemu dengan kof atau kaf
  2. Ikhfa aqrab = dekat sengaunya jika nun mati atau tanwin bertemu dengan ta, dal, Tho
  3. Ikhda ausat = pertengahan sengaunya, jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ...
Pelajaran 5

Hadist Tentang Niat
  • Amal perbuatan manusia bergantung pada niatnya
  • Niat sumber benarnya amal seseorang
  • Niat ada di dalam hati, tidak harus diucapkan
  • Niat yang benar adalah hanya mengharap rida Allah
  • Amal yang dilakukan akan sia-sia jika tidak diniatkan dengan ikhlas Lillahi ta'ala
  • Hadist niat ....
  • Hadist tentang niat diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim
  • Niat seseorang dalam beribadh kepada Allah dibagi menjadi tiga tingkatan:
  1. Melaksanakan amal karena takut pada Allah, merupakan ibadah seorang abid
  2. Melakasanakan amal karena mengharap pahala, merupakan ibadah seorang pedagag
  3. Melaksanakan ibadah karena malu kepada Allah dalam rangka melaksanakan hak ubudiah dan ungkapan rasa syukur.
  • Rintangan yang menghadang seseorang ketika beramal adalah ria, ujub, dan sombong
  • Perbuatan yang tidak diawali dengan niat maka amalnya akan rusak.
  • Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai denngan apa yang diniatkan
  • Apabila amal tidak diniati dengan ikhlas akan timbul perasaan ria (ingin dipuji orang)
  • Setiap ibadah yang tidak dimulai dengan niat akan sia-sia
Pelajaran 6
Hadist Tentang Takwa
  • Jika ingin selamat dunia dan akhirat harus selalu tawakal kepada Allah.
  • Takwa kepada Allah adalah jalan kita menuju kehidupan menyenangkan yaitu surga.
  • Bertakwa kepada Allah diwujudkan dengan selalu melaksanakan perintah-Nya.
  • BErtakwa kepada Allah bisa dimana saja.
  • Hadist takwa... 
  • Diriwayatkan oleh Tarmizi no 1910
  • Fadilah bagi orang yang bertakwa kepada Allah adalah :
  1. Mulia di sisi Allah.
  2. Dengan bertakwa kepada Allah, kejahatan atau keburukan yang telah dilakukan akan terhapus.

infaq dan shodaqoh

zakat fitrah

Pelajaran 1 Zakat Fitrah


Istilah zakat berasal dari kata Arab yang berarti suci atau kesucian, atau arti lain yaitu keberkahan. Menurut istilah Agama Islam zakat adalah ukuran/kadar harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh pemiliknya untuk diserahkan kepada golongan/orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu. Berarti seorang muslim yang telah memiliki harta dengan jumlah tertentu (nisab)sesuai dengan ketentuan dan waktu tertentu (haul)yaitu satu tahun wajib mengeluarkan zakatnya.Adapun Tujuan zakat adalah sebagaimana yang dijelaskan melalui firman Allah dalam surah at- Taubah ayat 103:


 


Artinya :
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]:103

Jadi tujuan Allah memerintahkan umat Islam untuk membayar zakat adalah agar harta yang dimilikinya menjadi bersih dan suci. Karena kalau zakat tidak dibayarkannya, harta yang dimiliki menjadi kotor karena tercampur hak orang lain yang dititipkan kepada orang yang berhak mengeluarkan zakat.
 


A. Zakat Fitrah
Zakat fitrah juga disebut zakat jiwa yaitu setiap jiwa/orang yang beragama Islam harus memberikan harta yang berupa makanan pokok kepada orang yang berhak menerimanya, dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal.Zakat Fitrah merupakan salah satu bagian dari zakat, dimana kewajibannya dibebankan kepada semua orang yang beragama Islam, baik yang baru lahir sampai yang sakaratulmaut. Jadi siapapun baik kaya, miskin, laki-laki maupun perempuan, tua, muda maupun bayi, semuanya harus membayar zakat fitrah. Mengapa disebut Zakat Fitrah? karena fitrah berarti suci, sehingga tujuan kegiatan itu untuk mensucikan setiap jiwa seorang muslim pada setiap tahunnya.

B. Ketentuan Zakat Fitrah
1. Hukum Zakat Fitrah
Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap orang Islam baik
laki-laki maupun perempuan, merdeka atau hamba sahaya.
Orang yang berkewajiban membayar zakat fitrah apabila mempunyai
kelebihan makanan sehari semalam dalam keluarga itu yang hidup sejak
awal sampai terbenamnya matahari akhir bulan Ramadan.


2. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah
Pembayaran zakat fitrah boleh dilakukan secara langsung kepada
mustahik dan boleh juga melalui amil zakat. Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah saat terbenamnya matahari pada penghabisan Ramadan
(malam takbiran) sampai sebelum dilaksanakannya shalat Idul Fitri.Tidak ada larangan zakat fitrah dibayarkan sebelumnya yaitu mulaitanggal 1 Ramadan. Apabila zakat fitrah dibayarkan setelah shalat Idul Fitri, maka dianggap sebagai sedekah biasa.


Adapun waktu membayar zakat fitrah adalah sebagai berikut:
1. Waktu wajib yaitu sejak terbenamnya matahari pada akhir bulan
Ramadan samapai menjelang Shalat Idul Fitri
2. Waktu haram yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam matahari
pada hari raya Idul Fitri
3. Waktu afdal (lebih baik) yaitu sesudah shalat subuh tanggal 1 Syawal
sebelum pergi ke shalat Idul fitri.
4. Waktu mubah (boleh) yaitu sejak tanggal 1 Ramadan sampai dengan
akhir bulan Ramadan.
5. Waktu makruh yaitu sesudah shalat idul fitri sebelum terbenamnya
matahari pada tanggal 1 Syawal.


3. Orang yang Berkewajiban Membayar Zakat Fitrah
Orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah syaratnya adalah :
a. Beragama Islam
      b. Orang tersebut, ketika sebelum matahari terbit pada hari
 raya Idul Fitri masih hidup (yang baru lahir maupun dalam sakaratul maut)
c. Mampu menafkahi dirinya dan keluarganya
d. Orang yang tidak berada di bawah tanggung jawab orang lain
e. Seorang kepala rumah tangga wajib mengeluarkan zakat fitrah bagi
dirinya, istri, anak-anaknya, ibunya dan orang lain yang menjadi
tanggungannya misalnya karyawannya, pembantunya dan lainnya.
 
 4. Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitrah 
 
 
a. Fakir ádalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak
memiliki pekerjaan untuk mencarinya
b. Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
c. Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian zakat
d. Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru
mengenal dan menyatakan masuk Islam
e. Budak atau hamba sahaya adalah orang yang memiliki kesempatan
untuk merdeka tetapi tidak memiliki harta benda untuk menebusnya.
Untuk sekarang ini, perbudakan semacam itu sudah tidak ada di
negara kita (Indonesia).
f. Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia
tidak bisa melunasinya.
g. Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan
dalam perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapun
h. Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan,
sehingga sangat membutuhkan bantuan.
 
C. Tata Cara memberikan zakat fitrah
 
 
Adapun tata cara berzakat adalah:
1. Kita memilih makanan pokok (seperti beras, sagu, jagung dll) yang
terbaik, minimal sama dengan yang biasa kita makan setiap harinya
2. Kita takar sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu bila menggunakan
takaran literan maka gunakan usuran yang stándar, tidak terlalu kecil,
kita ambil 3 liter atau lebih. Bila menggunakan timbangan pastikan
timbangannya tepat tidak berkurang, kita ambil 2,5 kg beras
 
3. Makanan Pokok (beras) kita berikan langsung kepada yang berhak atau
diserahkan keoada panitia baik di Masjid atau lainnya.
4. Kita serahkan tepat waktu sesuai dengan permintaan panitia, atau kita bagikan sendiri kepada yang berhak pada malam idul fitri atau pagi harinya sebelum shalat Idul Fitri

 

Selasa, 19 Desember 2017

asmaul husna

arti kalimat hauqolah

kalimat thayyibah

profile

        Saya adalah seorang anak sulung dari 2 bersaudara. adik saya adalah seorang perempuan. kami tinggal bersama kedua orang tua kami di Pringlangu gg. 8 pekalongan barat. nama saya adalah Atiqotul ilma. saya lahir pada tanggal 21 februari 1998. saya lulus dari Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 2009/2010. lulus dari Madrasah Tsanawiyah pada tahun 2012/2013. lulus dari Madrasah Aliyah pada tahun 2016/2017. kemudian saya melanjutkan pendidikan saya di IAIN PEKALONGAN yang berada di Kota Pekalongan itu sendiri.  Saya adalah Mahasiswa di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 
      Sehari-hari saya berada di rumah dan membantu orang tua di rumah.  hobby saya adalah menonton televisi. acara televisi yang saya suka adalah kartun. mengapa demikian ? karena kartun itu menghibur dan lucu. ya.... sesekali saya menonton berita, dan reality show. 
       alamat saya di pringlangu gg 8 RT/RW 003/11 kelurahan pringrejo kecamatan pekalongan barat. saya  adalah alumni dari Madrasah Ibtidaiyah Nahdlotul Ulama ketika MI,  kemudian Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Nu Buaran ketika MTs , serta Madrasah Aliyah Simbang Kulon ketika MA.

Jumat, 15 Desember 2017

buku b indonesia

Kelas4 Bahasa Indonesia 975 by Atiqotul ilma on Scribd

buku ipa kelas 4

Kelas4 Ilmu Pengetahuan Alam 4 1035 by Atiqotul ilma on Scribd

buku pkn kelas 4

Kelas4 Pendidikan Kewarganegaraan 419 by Atiqotul ilma on Scribd

buku seni budaya dan keterampilan kelas 4

Kelas4 Seni Budaya Dan Keterampilan 1075 by Atiqotul ilma on Scribd

buku ips kelas 4

IPS by Atiqotul ilma on Scribd

buku matematika kelas 4

AyoBelajarMatematika by Atiqotul ilma on Scribd

buku penjas kelas 4

Kelas4_Penjasorkes_961 by Atiqotul ilma on Scribd

buku guru akidah akhlak kelas 4

Buku Akidah Akhlak MI 4 Guru by Atiqotul ilma on Scribd

buku guru al qur'an kelas 4

Buku Alquran Hadis MI 4 Guru by Atiqotul ilma on Scribd

buku b arab kelas 4

Buku Bahasa Arab MI 4 Guru by Atiqotul ilma on Scribd

buku guru ski kelas 4

buku_ski_MI_4_guru by Atiqotul ilma on Scribd

buku guru fikih kelas 4

Buku Fikih MI 4 Guru by Atiqotul ilma on Scribd

silabus ski kelas 4

Silabus Ski Kelas 4 by Atiqotul ilma on Scribd

silabus fikih kelas 4

Silabus Fikih Kelas 4 by Atiqotul ilma on Scribd

silabus B. arab kelas 4

Silabus b Arab Kelas 4 by Atiqotul ilma on Scribd

silabus al-qur'an hadits kelas 4

Silabus Al-qur'an Kelas 4 by Atiqotul ilma on Scribd

silabus aqidah akhlak kelas 4

Silabus Aqidah Kelas 4 by Atiqotul ilma on Scribd

buku fikih kelas 4

Buku Fikih MI 4 Siswa by Atiqotul ilma on Scribd

Senin, 04 Desember 2017

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib



Peristiwa Hijrah ke Yatsrib terjadi pada hari jum’at, tanggal 16 Rabiul Awwal, tahun 1 H, atau tanggal 2 juli tahun 622 M, tibalah Nabi beserta rombongannya di kota Yatsrib.  Masyarakat Yatsrib dengan penuh semangat dan suka cita berbondong-bondong menyambut kedatangan Nabi Muhammad Saw. beserta rombongannya. Mereka sangat bahagia karena sudah sejak lama mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw. Masyarakat Yatsrib  menyambut Nabi Muhammad Saw dan kaum muhajirin sambil melantunkan syair dan lagu-lagu sebagai tanda cintanya kepada beliau. Yaitu:




          Setelah Baiat Aqabah kedua, dimana penduduk Mekah dan Madinah sudah sepakat akan melindungi Nabi dan umat islam, tidak akan saling mengganggu, dan akan mendukung dakwah Nabi, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk segera berhijrah ke Yatsrib. Para  sahabat bergegas menuju madianah. Seorang demi seorang, sepasang demi sepasang, mereka mulai meninggalkan Mekah pada tengah malam menuju Madinah.
          Masyarakat Mekah dan Yatsrib mereka membaur menjadi satu. Seolah mereka adalah saudara, mereka saling membantu dan saling menolong, bahu membahu bahkan mereka menganggap keluarga sendiri.
          Masyarakat Mekah yang hijrah ke Yatsrib terkenal dengan sebutan kaum Muhajirin, sedangkan masyarakat Yatsrib terkenal dengan sebutan kaum Anshar artinya kaum penolong.
          Setelah Nabi Muhammad dan penduduk Mekah hijrah, kota Yatsrib dirubah namanya menjadi Madinah. Penduduk Madinah pun semakin baik, semakin mengalami kemajuan baik di bidang perdagangan, pertanian, dan peradaban. Madinah semakin maju dan terkenal.
B. Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yatsrib
1. tekanan kaum Quraisy terhadap dakwah Islam semakin kuat
        Tekanan dan siksaan kafir Quraisy terhadap umat islam semakin keras. Bahkan hanya kaum muslimin yang lemah, para sahabat dan keluarga Rasulullah Saw pun menjadi sasaran kekejaman mereka.
        Apa lagi setelah istri beliaun (Sayidatina Khadijah) dan paman beliau Abu Thalib wafat pada tahun ke-10 kenabian. Penghinaan dan penyiksaan kafir Quraisy semakin menjadi. Seperti yang dilakukan Uqbah bin Mu’ith kepada beliau.
        Ketika Nabi Muhammad Saw sedang bersujud di sekitar orang-orang Quraisy, Uqbah bin Mu’ith datang dengan membawa kotoran dan melmparkannya keatas penggung beliau . Nabi Saw tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah ra. Membersihkannya.
        Demikian beratnya tekanan dan penyiksaan yang dilakukan kafir Quraisy sehingga akhirnya demi menjaga keimanan dan keselamatan kaum Muslimin serta keamanan dakwahnya, Rasulullah Saw. memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijtah ke Yatsrib.

2. penduduk Yatsrib menerima dakwah Rasulullah
    Ternyata penduduk Yatsrib lebih dapat menerima dakwah Nabi Saw. dari pada penduduk negeri lain. Hal ini terbukti oleh baiat yang dilakukan oleh penduduk Yatsrib kepada Rasulullah.
    Enam orang tokoh Bani Khazraj menyatakan keimanannya di hadapan Rasulullah Saw dan siap melakukan dakwah di kota Yatsrib. Pada tahun kesebelas kenabian serombongan orang-orang Khazraj mengunjungi ka’bah untuk berhaji. Dalam rombongan itu ada enam orang tokoh bani khazraj. Mengetahui hal itu, Rasulullah Saw mengajak mereka memeluk Agama Islam.
    Bagaikan “ulam tiba pucuk dicinta”, Alhamdulillah, usaha Rasulullah Saw. berhasil. Keenam orang tersebut menyatakan diri masuk islam. Mereka percaya bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah Rasul Allah seperti yang disebutkan dalam kitab orang Yahudi.
    Sepulang dari Mekah keenam orang tersebut mendakwahkan ajaran agama islam di Yatsrib. Ternyata penduduk Yatsrib dapat menerima dan menyambut dakwah islam dengan baik. Tidak lama kemudian banyak penduduk Yatsrib yang memeluk islam. Akhirnya ada secercah sinar harapan bagi perjuangan dakwah islam melalui penduduk Yatsrib.

3. adanya jaminan keamanan drai penduduk Yatsrib terhadap dakwah Nabi.
              Pada tahun ke-12 kenabian (621 M) ada 12 orang penduduk Yatsrib datang ke Mekah untuk berhaji. Mereka terdiri dari 10 orang suka Khazraj dan 2 orang suku ”Aus”. Kedatangan mereka ke Mekah, disamping untuk berhaji, mereka juga bermaksud ingin menemui Rasulullah Saw.
              Namun Rasulullah Saw  tidak bersedia menemui mereka di kota Mekah, karena khawatir akan dicelakai olrh orang-orang kafir Quraisy. Akhirnya Nabi Saw bersedia menemui mereka di desa Aqabah (sebuah desa di dekat Mina) pada suatu malam.
              Pada malam itu juga, mereka melakukan baiat tanda setia kepada Rasulullah Saw penduduk  Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah, lemah lembut, dan suka menolong itu berjanji untuk setia dan melindungi keselamatan  dan keamanan dakwah Nabi Saw.
              Baiat tersebut di kenal dengan nama Baiat Aqabah Pertama (Baiat al-Aqabah al-Ula) atau Baiat an-Nisa’ (Baiat Wanita). Hal itu karena diantara mereka terdapat seorang wanita, yaitu Afra binti Ubaid Ibnu Tsa’labah. Dialah wanita Yatrib pertama yang berbaiat kepada Rasulullah Saw.

Isi Baiat Aqabah Pertama
1. tidak mempersekutukan Allah
2. tidak berdusta
3. tidak membunuh anak-anak perempuan
5. tidak memfitnah
6. tidak melakukan hal-hal tercela
7. akan tetap setia kepada Allah dan Rasul-Nya
          Setelah 12 orang berbaiat dihadapan Rasulullah Saw. mereka meminta agar beliau mengutus salah seorang sahabat untuk mengajarkan Al-Qur’an dan menjadi imam kaum muslimin dimYatsrib. Untuk itu Rasulullah Saw menutus Mush’ab bin Umair agar berangkat ke Yatsrib bersama mereka. Akhirnya mereka kembali ke Yatsrib bersama Mush’ab bin Umair untuk  melakukan dakwah islam disana.
4. permintaan penduduk Yatsrib agar Rasulullah hijrah ke negerinya
            Penduduk Yatsrib yang terkenal memiliki sifat ramah, lemah lembut, dan suka menolong itu bukan hanya berjanji untuk setia dan melindungi Nabi Saw., namun mereka juga meminta kepada Rasulullah Saw. untuk berhijrah ke Yatsrib. Permintaan itu mereka sampaikan pada peristiwa  Baiat al-Aqabah. Baik pada Baiat Aqabah Pertama maupun kedua. Oleh karena itu Rasulullah Saw memerintahkan kaum muslimin agar segera hijrah ke Yatsrib. Sebanyak 75 orang penduduk Yatsrib sedang berbaiat di hadapan Rasulullah Saw di desa Aqabah dan meminta beliau untuk berhijrah ke Yatsrib.
            Satu tahun setelah Baiat Aqabah pertama, yakni pada tahun ke-13 kenabian (622 M) sebanyak 75 orang penduduk Yatsrib (ada riwayat menyenbutkan 73) dipimpin oleh Al-Barra bin Ma’rur bersama Mush’ab bin Umair datang ke Mekah meminta agar Rasulullah Saw hijrah ke Yatsrib.
            Nabi Saw memanggil Mush’ab dan meminta keterangan tentang perkembangan  dakwah Islam di Yatsrib. Setelah mendengar penjelasan Mush’ab tentang keberhasilannya dalam mengajarkan agama islam di sana, dengan didampingi pamannya yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib, akhirnya Nabi Saw menemui penduduk Yatsrib di Aqabah pada saat tengah malam.
            Pada pertemuan ini penduduk Yatsrib meminta dengan sangat agar Rasulullah Saw berhijrah ke Yatsrib dan bersedia menjadi pemimpin bagi mereka di sana. Pada malam itu juga mereka berbaiat kepada Rasulullah. Baiat kali ini disebut Baiat Kubra atau Baiat Aqabah kedua.
     Isi Baiat Aqabah Kubra
    1. berjanji untuk taat dan setia kepada Rasulullah Saw. baik dalam keadaan senggang maupun sibuk
    2. berjanji untuk tetap berinfak, baik dalam keadaan lapang maupun  dalam keadaan sempit
    3. berjanji untuk tetap melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran
    4. barjanji untuk tetap teguh membela kebenaran karena Allah swr. Tanpa rasa takut dicela
    5. berjanji untuk tetap membantu dan membela Rasulullah sebagaimana membela diri sendiri dan keluarganya.
          Setelah orang-orang Yatsrib tersebut mengucapkan baiat, mereka diminta Rasulullah Saw agar 12 pemimpin dan wakil mereka dalam melaksanakan tanggung jawab atas keselamatan kaumnya masing-masing, yakni 9 orang perwakilan suku Khazraj dan 3 orang dari suku Aus.
          Sepulang dari Mekah mereka mengajak sanak famili dan kerabat mereka untuk memeluk agama islam usaha mereka berhasil dengan sangat baik. Sehingga pada saat Rasulullah Saw hijrah ke Yatsrib pada tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan pada tanggal 22 september 622 M, pengikut agama Islam di Yatsrib sudah lebih dari 500 orang.
5. adanya rencana pembunuhan kafir Quraisy terhadap Rasulullah
          Berita tentang penduduk Yatsrib yang telah banyak memeluk agama Islam akhirnya diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang kafir itu juga telah mengetahui bahwa sebagian besar kaum Muslimin telah berhijrah ke Yatsrib. Karena itu mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah Saw.
          Pada hari kamis, tanggal 26 Safar tahun ke-14 kenabaian bertepatan tanggal 12 Aeptember 622 M. Para pemuka Quraisy mengadakan pertemuan di suatu tempat yang bernama Darun Nadwah untuk membicarakan cara menyingkirkan Nabi Muhammad Saw. pertmuan itu dihadiri oleh para pemimpin suku Bani Quraisy, Bani Naufal, Bani Asad, Bani Abdu Dar, Bani Makhzum, Bani Jamh, dan Bani Abdi Syamsy.
          Dalam pertemuan itu Abu Aswad mengusulkan agar Muhammad Saw diusir dari Negeri Arab. Pendapat ini tidak disetujui, karena jika Muhammad Saw diusir maka beliau akan berdakwah di negeri lain. Mereka khawatir pengikutnya semakin banyak dan sewaktu-waktu beliau akan menyerang Mekah.
          Sedangkan Abul Bukhturi berpendapat agar Muhammad Saw sitangkap dan dipenjarakan sampai mati. Pendapat ini pun ditolak, dengan alasan Muhammad Saw pasti akan ditolong oleh kaum muslimin Mekah dan Yatsrib.
          Akhirnya pertemuan itu menerima usulan Abu Jahal agar mereka mengumpulkan pemuda-pemuda Quraisy yang kuat dan gagah berani untuk menghalangi dakwah islam sampai tega akan membunuh Rasulullah Saw. manusia hanya dapat merencana, Allah swt. Jualah yang akan menentukannya.
6. adanya perintah Allah untuk berhijrah
          Pada saat pemimpin-pemimpin Quraisy sedang merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Saw., Allah swt. Menurunkan ayat berbunyi:

 وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
   
    Artinya:
    “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakannya atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu, dan Allah ebaik-baik pembalas tipu daya “(QS. Al-Anfal:30).
          Setelah menyampaikan ayat di atas, jibril memberitahukan Nabi Saw., bahwa Allah swt. Telah menceritakan beliau untuk berhijrah ke Yatsrib. Setelah itu Nabi pun segera bersiap untuk berhijrah.